SISTEM TATA SURYA : Pengertian, Susunan, Teori, Urutan (Lengkap)
Susunan benda-benda di langit yang mengelilingi matahari sebagai pusatnya disebut dengan tata surya. Benda-benda langit itu pun terdiri dari 8 planet dengan orbit yang berbentuk elips, satelit alami, asteroid dan meteorid. Semua planet itu, senantiasa bergerak memutari matahari.
PENGERTIAN TATA SURYA
Agar tidak salah paham dalam mengartikan tata surya, memahami pengertian tata surya merupakan hal yang utama. Tata surya berada di salah satu dari beberapa galaksi yang terletak di ruang angkasa. Tidak hanya terdapat satu galaksi di ruang angkasa ini.
Tata surya kita ini terletak di sebuah galaksi yang bernama Bimasakti, nama ini diambil dari salah satu tokoh pewayangan. Ini tak lepas dari filosofi orang Jawa pada zaman dahulu yang menganggap bintang-bintang di langsi membentuk wujud Bima yang tengah dililit naga.
Tata surya juga memiliki sistem yang terdiri dari beberapa bagian penting. Beberapa bagian penting itu antara lain, matahari, planet luar, planet dalam, dan sabuk asteroid. Sementara untuk bagian luar ada sabuk kulper.
Selain itu, dari delapan planet yang ada hanya enam yang memiliki satelit alami, dua diantara enam tersebut tidak memiliki satelit alami. Apabila dilihat dari bumi tampak layaknya pola kecil yang terus bergerak berputar mengelilingi matahari.
Hal itu bukan hanya dilakukan oleh planet bumisaja, akan tetapi tetapi juga planet-planet lain yang ada dan benda-benda langit lain yang juga mengelilingi matahari, seperti komet, satelit, meteor dan asteroid.
Dari sekian banyak benda-benda langit itu disusun menjadi sebuah kesatuan yang membuat suatu sistem pertahanan teratur, hal ini menjadikan antara satu planet dengan planet lain tidak saling bertabrakan, tetap rapi berjalan pada porosnya masing-masing.
PENGERTIAN SISTEM TATA SURYA
Salah satu pelajaran yang kita dapat ketika masih duduk di bangku sekolah adalah sistem tata surya. Istilah sistem tata surya ini sebenarnya mengacu pada ilmu Astronomi yang mempelajari segala benda atau objek yang ada di langit.
Diantara jutaan hingga miliaran benda yang bertebaran di langit, beberapa diantaranya adalah matahari, planet-planet dan berbagai benda lain seperti meteor, komet, asteroid, satelit dan lain sebagainya.
Pengertian sistem tata surya menurut ilmu astronomi, sistem tata surya kita adalah salah satu dari beberapa sistem tata surya yang ada di alam semesta. Dari sekian banyak sistem, masing-masing memiliki karakter tersendiri dan berbeda.
Sumber kehidupan dari sinar dan cahaya matahri juga merupakan sumber energi bagi sistem tata surya. Maka, sistem tata surya matahari adalah sebutan untuk sistem tata surya kita atau bisa disebut dengan solar system.
Sistem tata surya juga dapat dikatakan sebagai semua benda-benda yang ada di langit seperti matahari, planet, satelit, asteroid, satelit, dan lain sebagainya yang ada di langit. Semua sistem tata surya terbentuk secara teratur dengan semua objek yang ada dilangit terikat gaya gravitasi matahari.
Sistem tata surya juga mempunyai susunan yang terdiri dari benda-benda langit seperti yang telah disebutkan tadi. Perlu diketahui bahwa tata surya kita setidaknya memiliki diameter kurang lebih 30 tahun cahaya, perlu diketahui jarak pertahun cahaya selama satu tahun adalah 9,46 triliun km.
SUSUNAN TATA SURYA
Menurut penelitian para ahli, tata surya terbentuk karena adanya benda langit yang lewat cukup dekat dengan matahari pada saat pembentukan matahari. Dari kedekatan tersebut mengakibatkan tonjolan pada permukaan matahari. Bantuan bintang yang dekat akan memberikan efek gravitasi sehingga terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang pada matahari.
Kemudian, banyak materi yang akan tertarik kembali dan sebagian benda langit tetap pada orbit mendingin dan memadat. Benda-benda kecil tersebut disebut dengan planestisimal, untuk yang berukuran besar disebut protoplanet. Meski berjalan pada orbit, benda-benda tersebut dapat sewaktu-waktu bertabrakan.
Tata surya merupakan salah satu keajaiban yang ada, potret alam raya Yang Maha Besar, saking besarnya terkadang manusia kesulitan menerka-nerka seberapakah besar tata surya ini. Tata surya sendiri merupakan sebuah sistem yang terstruktur dan tersusun oleh berbagai benda langit.
Untuk mengukur besarnya ukuran tata surya ini merupakan hal yang sangat sulit karena diameter tata surya mencapai 30 tahun kecepatan cahaya, tahun cahaya sendiri merupakan jarak yang ditempuh oleh cahaya selama satu tahun yakni 9,46 triliun km.
Secara umum susunan tatas surya ini fokus kepada satu titik, atau dipimpin oleh bintang terbesar dan terpanas yang menjadi pusatnya, yakni matahari. Matahari ini menjadi tokoh sentral atau pusat yang dikelilingi oleh benda-benda langit seperti planet, asteroid, komet, satelit alam dan lain sebagainya, berikut susunannya.
- Matahari
- Planet
- Asteroid
- Satelit
- Komet
- Meteorid, Meteor, dan Meteorit.
MATAHARI SEBAGAI PUSAT SISTEM TATA SURYA
Matahari merupakan sebuah bintang yang paling besar di dunia, 98 persen massa tata surya berkumpul di matahari sehingga dapat kita bayangkan besarnya matahari ini berkali-kali lipat dari besar bumi. Menurut penelitian, matahari merupakan bintang generasi kedua yang terbentuk karena ledakan bintang generasi pertama.
Selain menjadi sumber rantai makanan, matahari juga memiliki banyak kelebihan yang membuat manusia menjadi mudah dalam menjalani kehidupan. Secara umum, berikut informasi mengenai matahari.
- Matahari memiliki diameter yang panjangnya 1.392.500 km, 109 kali kali dari diameter ukuran bumi.
- Matahari memiliki beberapa lapisan, yakni korona, kromosfer, fotosfer dan inti matahari.
- Matahari memiliki suhu sekitar 4000 derajat celcius, bagian dalam mencapai 15.000.000 derajat celcius.
- Matahari berukuran 332.830 massa bumi.
PLANET DALAM SISTEM TATA SURYA
Salah satu benda langit yang termasuk dalam sistem tata surya adalah planet, planet ini juga terdiri dari beberapa, tepatnya terdapat 8 planet yang mengelilingi bumi. Dahulu kala, planet yang diakui terdapat 9 buah namun seiring perkembanga zaman, para ilmuwan meyakini satu planet terjauh dari matahari bukanlah masuk kategori planet (Pluto).
Planet merupakan benda langit yang memancarkan cahayanya sendiri, mempunyai orbit masing-masing dan dalam mngelilingi matahari, orbit planet-planet ini berbentuk elips atau lonjong. Berikut beberapa planet yang diakui mengelilingi bumi.
- Merkurius.
- Venus.
- Bumi.
- Mars.
- Jupiter.
- Saturnus.
- Uranus.
- Neptunus.
ASTEROID DALAM SISTEM TATA SURYA
Asteroid merupakan benda langit selanjutnya yang merupakan bagian dari susunan tata surya. Asteroid ini berbentuk kecil dan bertebaran di langit. Mereka bergerombol karena jumlahnya yang sangat banyak dan membentuk sebuah sabuk asteroid. Sabuk ini berada di antara planet Mars dan Jupiter.
Sabuk asteroid lainnya berada jauh dibelakang planet Neptunus, yakni sabutk Edgeworth-Kuiper. Sabuk asteroid sama dengan planet, sama-sama mengelilingi matahari, berikut sedikit informasi mengenai sabuk asteroid.
- Banyak ahli yang mengatakan bahwa asteroid adalah sisa-sisa bahan pembentukan planet.
- Ukuran diameter sabuk asteroid adalah 100 km.
- Sabuk asteroid membutuhkan waktu 3 hingga 6 tahun untuk berevolusi.
- Jumlahnya sangat banyak, jarak antara asteroid adalah ribuan kilometer.
SATELIT DALAM SISTEM TATA SURYA
Satelit yang dimaksud tentu saja satelit alam, bukan satelit televisi. Satelit merupakan salah satu benda langit yang mengelilingi planet, sehingga kita dapat mengira bahwa pusat dari satelit itu adalah planet itu sendiri. Satelit mengelilingi planet dengan berputar pada porosnya (rotasi).
Bumi yang kita tempati ini juga memiliki satelit yang dinamakan Bulan, satelit ini selalu setia dengan fase-fase pergantian bulan. Selain satelit alam, terdapat pula satelit buatan yang dibuat oleh manusia dengan kecerdasan otak dan kecanggihan teknologi.
Satelit buatan manusia ini hanya dapat ditemukan disekitar planet Bumi, karena merupkan teknologi yang canggih satelit buatan manusia mempunyai banyak fungsi diantaranya komunikasi, penyiaran radio, televisi dan pemetaan Bumi.
KOMET DALAM SISTEM TATA SURYA
Kita mungkin sudah sering mendengar mengenai komet, komet juga dikenal sebagai bintang berekor. Jumlah komet ini sangatlah banyak di tata surya, hampir sekitar 10 triliun. Lantas apa sih yang disebut dengan komet itu?
Komet merupakan debu salju yang besarnya seperti gunung, tetapi tidak terlihat oleh mata. Komet terdiri dari campuran sepertiga batu berdebu dan dua per tiga es dan salju. Perlu diketahui bahwa komet merupakan benda langit terjauh yang mengorbit matahari.
Salah satu komet pernah sangat dekat dengan bumi lho, disebut dengan nama komet Halley. Mengapa namanya seperti nama manusia, karena komet ini dinamai oleh Edmond Halley (1655-1742). Komet ini melintas dari bumi 30 kali sejak 240 SM dan terakhir terlihat tahun 1910.
METEOR, METEORID DAN METEORIT DALAM SISTEM TATA SURYA
Meteor, Meteorid dan Meteorit, meski memiliki nama yang hampir sama tetapi salah satu benda langit yang mengelilingi bumi ini memiliki pengertian yang berbeda. Meteorid merupakan benda-benda langit yang ukurannya kecil dan berada di angkasa. Meteorid tidak seperti benda langit lainnya yang memiliki lintasan atau orbit.
Karena tidak memiliki lintasan, maka kemudi meteorid ini tidak teratur dan kemungkinan besar bertabrakan dengan benda langit lainnya, termasuk planet bumi. Nah, ketika menabrak bumi meteorid ini berubah nama menjadi meteor, meteor akan tampak berpijar ketika mendekati bumi karena gesekkan dengan atmosfer.
Sebagian besar meteor itu hancur dan habis tak tersisa ketika bergesekkan dengan atmosfer bumi, namun ada juga yang dapat sampai di bumi, sisa-sisa meteor yang berhasil jatuh ke bumi itu dinamakan meteorit.
TEORI ASAL USUL SISTEM TATA SURYA
Seperti yang dijelaskan diatas mengenai pengertian dari sistem tata surya, tata surya terdiri dari beberapa komponen yang membuatnya menjadi sistem yang berkesinambungan dengan matahari sebagai inti atau fokus dari komponen lain yang megorbitnya.
Namun, bagaimana tata surya itu dapat tercipta dan mampu menjadi sistem semenjak 4,5 milyar tahun yang lalu. Para ahli mempealajari asal usul tata surya dan menghasilkan beberapa pendapat, tentunya itu juga dari hasil penelitian dan pengujian dengan menghitung umur bebauan yang ada di angkasa dan bumi.
Menyusul hal itu, terdapat pula beberapa macam teori yang menjelaskan mengenai asal usul adanya tata sistem tata surya menurut para ahli, berikut penjelasan singkat beberapa diantara banyak teori tersebut.
1. TEORI NEBULA
Teori Nebula disebut juga teori kabut, ini merupakan sebuah hipotesis mengenai asal usul tata surya yang pertama kali disampaikan oleh Emmanuel Swedenborg (1688-1772) pada 1775. Teori ini kemudian berkembang dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804).
Teori serupa juga dikemukakan oleh Piere Marquis de Laplace pada 1796, sehingga terkenal dengan nama teori Nebula Kant-Laplace. Teori ini menjelaskan tentang tahap awal tata surya yang masih tersusun dari debu, es, gas dan kandungan hidrogen yang tinggi.
Semua itu dianggap kabut dan dinamakan nebula, nebula kemudian mengalami penyusutan karena gaya gravistasi, selama proses penyusutan itu berputar hingga akhirnya memanas dan menjadi bintang raksasa yang kita kenal dengan matahari.
2. TEORI PASANG SURUT ATAU TIDAL
Menurut teori ini ratusan juta tahun lalu terdpat sebuah bintang yang bergerak mendekati matahari dan kemudian hilang. Ketika kejadian tersebut, separuh bagian matahari tertarik dan lepas, bagian yang lepas itulah yang membentuk planet-planet.
Kejadian itu sama seperti pasang surut air laut yang ada di muka bumi yang diakibatkan oleh gaya gravitasi bulan. Namun, gaya gravitasi air laut ukurannya lebih kecil dibanding teori pasang surut tata surya. Hal itu tak terlepas dari kecilnya massa bulan serta jarak antara bumi dan bulan yang jauh.
3. TEORI PLANETESIMAL
Teori ini hampir sama dengan teori pasang surut, pertama kali dikemukakan oleh astronom bernama Forest R Moulton dan ahli kebumian, Thomas C Chamberlin. Planetesimal merupakan planet kecil yang mutari sebuah inti berbentuk gas atau planet yang berada di orbitnya di sekitar matahari.
Pada suatu waktu ada sebuah bintang yang melintas di kejauhan dari matahari, sehingga terjadi pasang naik antara bintang dan matahari. Pada saat itu bintang berada di jauh massa matahari jatuh ke permukaan matahari dan sebagian besar di sekitarnya.
ILUSTRASI SISTEM TATA SURYA
Matahari merupakan komponen utama sistem tata surya, bintang kelas utama yang berisi 99,86 persen massa dari sistem yang mendominasi seluruh gaya gravitasi. Planet Jupiter dan Saturnus adalah dua komponen terbesar dari lingkaran matahari, meliputi 90 persen sisanya.
Nyaris semua benda langit besar yang mengorbit matahari terletak pada bidang edaran bumi, ini disebut dengan ekliptika. Sementara itu, semua planet yang dekat dengan ekliptika yakni komet dan objek sabuk kuiper biasanya memiliki suduh yang berbeda dengan ekliptika.
Jika dilihat dari atas kutub utara, semua planet-planet dan benda-benda langit lainnya yang mengorbit kepada matahari akan berputar dengan berlawanan arah jarum jam, kecuali Komet Halley.
Hukum yang menggambarkan orbit objek dari tata surya dinamakan dengan hukum gerakan planet kepler, di sekitar matahari bergerak berbentuk elips dengan matahari sebagai fokusnya. Objek yang lebih dekat dengan matahari memiliki waktu yang singkat.
Perihelion merupakan jarak terdekat antara objek dengan matahari, semntara untuk jarak yang dekat disebut dengan aphelion. Benda yang berada di titik perihelion akan bergerak cepat, sebaliknya apabila di titik aphelion akan bergerak lambat.
Diagram tata surya kebanyakan dibuat dengan menunjukkan jarak antara orbit yang satu dengan yang lain sama, hal ini bertujuan untuk memudahkan represntasi. Namun, dalam beberapa pengecualian semakin jauh lokasi planet dari matahari, semakin besar jarak antara objel dan jalur orbit.
Comments
Post a Comment